Jumat, 04 September 2009

Menanam dan Menuai, Belajar dari Alam

....."Jagung ditanam, jagung dituai", "Ketela ditanam, ketela yang akan dituai", "Padi ditanam, padi pula yang akan dipanen"
Begitulah orang tua mengajarkan kita kearifan dan sebuah motivasi untuk bekerja, karena kalau tidak menanam sesuatu apapun maka kita tidak akan memetik hasil apapun juga. Kasarannya kalau kita hanya berpangku tangan (malas), niscaya akan memperoleh apa yang kita inginkan. Dalam kalimat tersebut memang diumpamakan tanaman saja, alam yang paling mudah kita mengerti dan nyata hasilnya mungkin bisa dikatakan sebagai hukum alam, dimana Sang Pencipta sudah mengkodratkan bahwa apa yang kita tanam maka hasilnya juga buah dari tanaman tersebut yang kita tuai atau panen untuk bisa dinikmati.
" Dalam kehidupan kita sehari-hari bukan hanya tanaman secara fisik yang kita tanam untuk memenuhi kebutuhan biologis dan menjaga kelangsungan hidup, namun kita juga harus menanam kebajikan, perbuatan luhur, baik dan mulia yang akan berbuah kebahagiaan, kedamaian dan ketentraman dalam hidup kita di dunia maupun di akhirat.
Menanam kebajikan memang tidak terlihat, abstrak, hasilnyapun tidak terlihat, namun dapat dirasakan dan bersifat kekal. Tanaman ini akan menjadi vitamin bagi jiwa kita dan diibaratkan sebuah deposito yang tidak akan pernah habis.
..."Kami merenung saat menanam bunga, pohon buah di depan rumah kontrakan Kami di Jakarta, cukup banyak tanaman yang sudah ada di Pot, tanaman itu tidak langsung berbuah, ada memang yang berbunga karena saat Kami ambil bibitnya memang sudah ada bunganya. Kami amati dan coba sekali waktu ada kesempatan bercakap-cakap dengan mereka mengagungkan Sang Pencipta disamping mereka, setiap hari kami memberikan perawatan dengan menyiram dan memberikan pupuk, semakin hari tanaman yang kecil mulai memperlihatkan daunnya yang hijau, bunganyapun mulai mengembang, sungguh mereka siap tumbuh menghiasi halaman rumah kami menjadi hijau dan tentu akan memberi balasan atas siraman Kami setiap hari dengan kesegaran hijau daunnya dan keelokan bunganya.
"Kami bisa menanam beberapa tanaman hias, namun apakah Kami sudah menanam kebaikan dan berapa banyak kebajikan yang sudah kami depositkan ? Tidaklah sulit menanam sebuah pohon, begitupun menanam kebajikan, asal kita memiliki kemauan untuk melakukannya.
"Semuanya sudah disiapkan oleh-Nya, tinggal Kita menggali, memelihara dan berbagi dengan orang lain"
Mengertikah Anda dengan apa yang Kami utarakan dengan tulisan ini : tentu anda punya kebijakan sendiri mengenai hal itu, kalau boleh Kami belajar dari para pembaca bagaimana kita menanam tanaman dan menanam kebajikan.
Kami punya ide dan pemikiran tentang tanam-menanam :
1. Tanamlah Bunga atau apapun yang bisa ditanam, mulai dari halaman rumah, tempat-tempat umum dan dimanapun anda berada, satu tanaman akan sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup kita.
2. Rawatlah tanaman tersebut dan sayangilah mereka, hukum alam akan berlaku disini, tanpa bicarapun, tanpa diminta dia akan tumbuh, berbuah/berbunga.
Untuk Menanam Kebajikan :
1. Sisihkanlah sedekah dari penghasilan anda kepada orang yang membutuhkan.
2. Berbagilah kebahagiaan melalui hal-hal kecil yang bisa membuat orang lain tersenyum
3. Ringan tanganlah.
Masih banyak kekurangan dari Tulisan ini, mohon ditambahkan saran, pendapat anda. Banyak menanam, banyak menuai.
Salam

Makna menanam sesuatu